Coordinate Management Of Meaning Theory


Coordinate Management Of Meaning Theory ( W.Barnett Pearce & Vernon Croner)
Teori ini digunakan untuk menjelaskan suatu percakapan (kegiatan komunikasi antar dua orang), di mana para pelaku komunikasinya membentuk realitas sosialnya sendiri dengan cara memperoleh pertalian tertentu (coherence), tindakan yang terkoordinasi (coordinating actions), serta pengalaman yang rahasia (experiencing mystery).

Berikut contoh dari Teori CMM :

  1. Content Level :
Dina dan Sigit baru saja menjalani hubungan sebagai sepasang kekasih. Dari hubungan tersebut, sudah barang tentu mereka sering melakukan komunikasi diantara keduanya. Dalam berkomunikasi tersebut sering terjadi ketidakjelasan dari pemaknaan antarpribadi masing – masing, sehingga sering memunculkan konflik – konflik kecil yang cukup menggangu hubungan mereka.
Seperti pada saat keduanya ingin makan malam disuatu warung makan, sesampainya di sana tiba – tiba Sigit tidak masuk melainkan jalan terus tanpa mengkomunikasikannya pada dina, dan hanya berbicara ”Segen ah”. Dina spontan aneh dan kesal pada Sigit, sudah perut lapar dan hampir larut malam kok malah tidak jadi makan. (Sigit bersikap demikian karena merasa tidak nyaman dengan warung makan yang ramai dan antri lama, sedangkan dalam pemikiran dina tidak masalah harus mengantri karena tujuan awalnya kewarung makan tersebut dan apabila mencari warung makan lain akan memakan waktu lebih lama lagi dan belum tentu enak), sehingga terjadi pemakanaan yang berbeda diantara keduanya, semestinya Sigit menjelaskan kepada dina bahwa dia merasa tidak nyaman dengan kondisi tempat makan ramai dan harus antri pula. Sedangkan Dina tidak menangkap sinyal yang diberikan oleh Sigit.
Kasus lain, yang cukup membuat hubungan mereka tidak harmonis adalah perbedaan persepsi dalam cara pandang mereka mengenai kasih sayang. Dina merasa bahwa Sigit kurang memiliki rasa sayang kepada dirinya karena Sigit tidak pernah menunjukkannya baik dari segi ucapan maupun tindakan. Contoh pada saat Sigit meminta Dina untuk datang berkunjung kerumahnya, tetapi Dina tidak memiliki cukup uang untuk transportasi menuju rumah Sigit sehingga minta dijemput pada pukul 15.00 ditempat yang sudah ditentukan. Tetapi dina terjebak macet dan harus turun dari angkot dan berlari ketempat yang ditentukan karena waktu sudah menunjukkan pukul 15.05, namun sesampainya disana dina melihat sesosok Sigit sudah menyalakan kendaraan dan berjalan tanpa menengok kebelakang bahwa Dina sedang mengejar dan berteriak teriak memanggil Sigit. Dina langsung berfikir ”baru telat 10 menit saja sudah ditinggal, sudah tau saya tidak punya ongkos sehingga saya harus berjalan cukup jauh untuk mencapai rumahnya, apa tidak berfikir sejauh itu dia” sehingga dina jadi ragu Sigit memang tidak terlalu merasakan sayang kepada dirinya, dan perasaan itu tumbuh terus bersamaan dengan kasus – kasus lainnya.
Sedangkan Sigit tidak bermaksud bahwa dia meninggalkan dina itu tidak berarti tidak sayang justru dia ingin memberikan pelajaran ke dina bahwa disiplin itu adalah hal yang seharusnya di lakukan jangan mengikuti budaya yang ada yaitu jam karet alias gak tepat waktu atau tidak ontime. Dan hal itu sering terjadi di antara mereka sehingga menimbulkan konflik – konflik dengan hubungan mereka. Di satu sisi dina ingin mendapatkan perhatian ingin mendapatkan kasih sayang tapi Sigit menggangap hal itu gak perlu di ungkapkan karena merasa tak perlu di ungkapkan lagi karena sudah tau sama tau tetapi dina belum mengerti yang di maksud oleh Sigit dan perlu penjelasan dan juga pengungkapan dalam kenyataan seperti lebih berempati dengan menunggu walaupun telat, mestinya Sigit berfikir dina telat karena mungkin ada masalah di jalan atau mungkin karena macet nah di sini karena kekurang mengertian makna di antara keduanya bisa menimbulkan masalah dan ini bisa di golongkan masih dalam content level. Karena masing masing masih belum bisa saling mengerti makna diantara individu-individu masing-masing.

  1. Speech Act Level
Dengan pengalaman kejadian sebelumnya, Sigit dan Dina lebih saling berinstropeksi dan mencoba mengerti pemaknaan masing – masing. Misalkan pada saat ingin makan bersama di suatu rumah makan dengan kondisi ramai dan antri, dan sigit berbicara ”Yah antri lagi”, dinapun langsung mengerti bahwa Sigit tidak nyaman dengan kondisi tersebut.

  1. Episode Level
Dina dan Sigit sering dalam kesehariannya sering berkomunikasi dengan menggunakan media internet atau biasa disebut chatting. Karena intensitas yang sering (rutin) maka banyak bahasa – bahasa yang hanya mereka berdua mengerti dan sering dilontarkan, misalkan dalam pembukaan pembicaraan Sigit selalu ”Ini Ciapa?” yang merupakan sapaan Sigit terhadap Dina, dan ini menandakan keduanya mengerti makna apa yang dimaksud karena sudah menjadi rutinitas mereka dalam berkomunikasi.

  1. Relationship Level
Pada level ini hubungan keduanya antar Sigit dan Dina semakin mendalam dan dalam berkomunikasi dan bertukar makna sudah tidak ada permasalahan dan maknanya makin dalam. Sudah saling mengerti masing masing. Misalkan sahaja di kala mereka mau makan bersama sudah tidak ada lagi permasalahan seperti sebelumnya Sigit dan Dina dah saling mengerti dan tidak timbul konflik.

  1. Life Script Level
Pada tingkatan ini komunikasi benar benar sudah sangat kuat dalam berkomunikasi keduanya sudah tidak timbul masalah sudah saling mengerti dan karena sedemikian kuatnya komunikasi sudah lancar dan tidak timbul konflik. Dan mereka sudah memasuki dunia pernikahan dan sudah merasa saling memiliki each other dan tanpa di katakan pun mereka sudah mengetahui keinginan masing masing.

  1. Cultural Patterns Level
Pada tahap ini adalah level tertinggi sudah tidak ada masalah dan sudah menjadi budaya dalam kehidupan sehari hari di masyarakat.


aspek kebahasaan di dalam karya ilmiah


Aspek kebahasaan dalam penulisan karya ilmiah atau kesarjanaan, tak dipungkiri bahasa adalah salah satu lini terpenting dalam perjalanan sebuah Negara, bahasa berfungsi menjadikan suatu Negara itu maju dan berkembang sebagai contoh adalah jepang pada masa dulu berkat bahasa yang diserap dengan baik.mereka mampu mengembangkan wawasan berpikir Negara jepang.
Lalu apakah bahasa Indonesia bisa membuat bangsa kita lebih maju dan modern? Tentu bisa, dan sebagai contoh usaha awl pemajuan ini adalah dibentuknya pusat pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dan terbitnya buku kamus besar bahasa Indonesia serta tata bahasa Indonesia baku bahasa Indonesia,hal ini sangat penting sebagai pijakan awal perubahan Negara kita, karena bahasa lah sumber dimana kita bisa cakap dan meluaskan pimikiran.dan bagaimanakah cirri bahasa yang baik itu? Ciri bahasa keilmuan adalah kemampuan bahasa tersebut untuk mengungkapkan gagasan dan pikiran yang kompleks secara cermat. Kecermatan gagasan. Semua usaha awal ini harusnya bisa dengan mudah terwujud dengan bersatunya semua lini dinegara ini,namun kenyataannya berbeda banyak masyarakat yang malah menentang hal ini, ini lah yang menjadi penghambat terbesar bahasa Indonesia berkembang. Yang lebih miris adalah paradigma bahwa menggunakan bahasa Indonesia yang baku itu adalah hal yang memalukan, gengsi lebih tepatnya. Dan kadang responden pun juga akan sinis jika menerima bahasa baku tersebut. Maka jadilah bahasa Indonesia dirubah dan disesuaikan dengan selera masyarakat. Hal ini kreativitas namun berdampak sangat buruk bagi keaslian bahasa Indonesia. Atau dengan kata lain segala usaha yang dilakukan selama ini mental begitu saja, bagaimana tidak saat bahasa Indonesia berusaha untuk menunjukkan tajinya namun rakyatnya sendiri menolak semua itu.
Kita lihat bagaimana inggris bisa menjadi bahasa internasional walaupun negaranya kecil,itu semua karena keseriusan bangsanya dan yang terpenting mental mereka yang memadai,
Dan kalau kita bertanya? Ini salah siapa? Tentu nya tidak bisa menyalahkan salah satu pihak saja,namun jika ingin opsi yang terbaik adlah dengan pembekalan sejak masa dini.para siswa tentunya, apalagi mahasiswa ini adalah beban bagi para mahasiswa,kaum intelek sebutannya.
Apalagi kalau ini dimasukkan kedalam proses pembelajaran,akan lebih mudah untuk menggapai cita-cita kita.
Dewasa ini bahasa kita mengalami yang namanya rekayasa bahasa, menurut saya ini sah sah saja.apalagi kata baru tersebut dikembangkan oleh pusat pengembangan, hal ini merujuk pada bahasa kita yang dinamis dan Perekayasaan bahasa adalah proses penalaran yang digunakan dalam pengembangan istilah dan kosa kata. Dengan perekayasaan tersebut .
Seperti dikutils di artikel tersebut,bila kita mengandai-andai bahasa kita menjadi bahasa internasional yang diakui,dan buku-buku menggunakan bahasa kita,tentu tidak akan sampai mematikan bahasa asing..yang terpenting adalah bagaimana kita menjaga dan merangkul semua pihak agar cita-cita kita bisa terwujud. Bahasa kita mempunyai nilai yang sangat tinggi apabila kita mampu menggalinya dan menemukan sisi-sisi positif nya.
 Dan untuk penyerapan, imbuhan, atau akhiran kata biar diambil oleh badan terkait,dan yang jelas bahasa dapat menumbuhkan teknologi dan perkembangan Negara kita.


perilaku belajar di dunia kampus


Setelah mendalami  perilaku belajar diperguruan tinggi tersebut saya mempunyai beberapa pendapat, yang pertama memang benar adanya bahwa dunia kampus lah yang dapat membentuk karakter seorang murid menjadi seorang mahasiswa yang sesungguhnya, maksudnya adalah menjadi mahasiswa yang dapat mengimplementasikan semua yang dilihatnya dan mengumpulkan sebanyak mungkin bekal untuk menjadi orang yang benar-benar intelek,  Namun untuk mencapai itu semua tak hanya bisa dicapai dengan hanya sumber daya yang mumpuni maupun dengan sarana pembelajaran yang baik, sumberdaya manusia saja tak akan cukup jika ia dibiarkan berjalan sendiri tanpa ada yang menunjang ataupun mengarahkan,dan apakah sarana bisa? Tidak juga, keduanya perlu disatukan dengan yang namanya pengakuan.saya setuju dengan artikel tersebut tanpa adanya pengakuan seorang mahasiswa tidak akan menjadi kaum intelek yang sebenarnya dan tak akan bisa memahami pembelajaran yang ia lakukan di kampus, kadang memang seseorang bisa menjadi baik karena adanya pengakuan.
Dan didalam proses pembelajaran,kadang mahasiswa hanya berpikir bahwa perkuliahan itu hanya proses interaksi antara mahasiswa dan dosen sehingga mendapatkan suatu hasil atau ilmu,namun apakah hanya itu tujuan perkuliahan tersebut? Tentu bukan,kuliah itu bukan hanya mendapatkan catatan dari apa yang dibicarakan dosen dikelas namun pengalaman-pengalaman hidup yang kita dapat itu merupakan ilmu yang jauh lebih berharga.kadang inilah yang tidak terpikirkan oleh mahasiswa mereka pikir dosen lah dewa nya, dan merupakan satu-satunya sumber serapan ilmu. Pemikiran ini harusnya mulai disadari mahasiswa bahwa itu salah. Bila ditelisik kebelakang apakah itu sepenuhnya salah mahasiswa? Tentu  bukan, ingat bahwa mahasiswa merupakan suatu wadah emas,tinggal apa dan siapa yang mengisi wadah itu. Sedikit banyak dosen juga berperan dalam pembelokan pemikiran tersebut,sehingga mahasiswa menjadi makhuk yang hanya mencatat dan mencatat apa kata dosen semata. Memang sulit merubah semua yang sudah terlanjur  dianggap benar. Lalu apakah yang harus dibenahi lagi untuk mendapatkan bibit-bibit unggul masa depan? Seperti pada isi artikel, itu adalah intensitas pertemuan kelas yang sangat tidak mencukupi, mungkin teman-teman lain juga sependapat dengan saya,bahwa waktu yang disediakan untuk sebuah mata kuliah dalam satu minggu hanya satu kali pertemuan dan itu pun tak lama.lalu bagaimana mungkin semua ilmu dapat terserap sempurna oleh mahasiswa? Hamper semua mahasiswa datang ke kampus dengan modal kosong dan keluar kelas pun hanya mendapat ilmu yang samar-samar.
Memang suatu kesalahan yang komplek, dengan keadaan seperti ini hanya ada satu jalan keluar yaitu mencari sendiri ilmu yang samar tersebut agar menjadi jelas.apakah itu? Jawabnya adalah perpustakaan.disitulah sumber ilmu selain hanya mendengarkan dosen dikelas, harusnya dosen juga mengarahkan mahasiswanya untuk lebih aktif mencari bahan lain untuk lebih memantapkan ilmu yang diajarkannya, selalu mencontohkan suatu masalah pada setiap pertemuan saya yakin akan menjadikan mahasiswa akan lebih berpikir terbuka dan meluas.karena dengan metode itu mahasiswa bukan hanya menelan utuh apa yang disampaikan dosen,namun mengerti secara keseluruhan dari apa yang diajarkan,hal ini uga sangat berguna bagi mahasiswa saat ia menempuh skripsi. Seorang mahasiswa yang terbiasa dengan suatu masalah akan lebih gampang menentukan judul skripsinya. Selain itu adakah guna semua ilmu tadi jika mahasiswa tak mampu mempublikasikannya atau mengeluarkan kembali, untuk itu bekal kemampuan berbahasa juga sangat perlu dan wajib dimiliki oleh seorang mahasiswa, lalu bagaimana berbahasa yang baik itu yang jelas adalah keefektifitasannya dan mampu untuk membedakan gagasan atau pengertian,itulah tujuan dari tuntutan berbahasa bagi mahasiswa, Mahasiswa harus mempunyai kemampuan berbahasa pada tingkat yang memadai untuk mampu menyerap gagasan dan pengetahuan yang kompleks dan konseptual.
Jadi kesimpulannya segala proses yang dijalan seorang mahasiswa dalam mencapai predikat kaum intelektual tidaklah hanya berdasarkan satu atau dua factor saja,namun berbagai factor yang saling berantai dan complex, dari buku,cara perkuliahan,sampai kemampuan berbahasa seorang mahasiswa. 

kabinet akan di reshuffle lagi



Partai Amanat Nasional (PAN) sudah mendapat bisikan dari Presiden SBY terkait reshuffle kabinet. Diyakini reshuffle akan dilakukan bulan Oktober 2011. PAN pun siap menghadapinya.

"Ya memang reshuffle kabinet akan dilakukan bulan depan, kita yakin itu dan memang sudah saatnya presiden mengambil langkah evaluatif terhadap kinerja menteri yang makin menurun," ujar Ketua FPAN DPR, Tjatur Sapto Edy.

Menurut Tjatur, kinerja sejumlah kementerian memang tidak optimal. Reshuffle kabinet dipandang sebagai finalisasi dari evaluasi pemerintahan.

"Karena memang sekarang ini banyak pembantu presiden tidak bekerja maksimal. Kemudian pelayanan terhadap masyarakat tidak optimal. Konsekuensinya ya silahkan presiden mengambil sikap tegas," saran Wakil Ketua Komisi III DPR ini.

Saat ini, imbuh Tjatur, juga merupakan saat yang tepat dilakukan evaluasi total pemerintahan. Menunda evaluasi kabinet juga makin menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan.

"Jadi reshuffle adalah konsekuensi yang logis. Dan sekarang memang waktunya sudah pada titik kulminasi," tandasnya.

Sejumlah parpol anggota koalisi seperti Golkar, PD, PPP, PKS, sudah merespon adanya sinyal kuat reshuffle kabinet. Mereka berharap Ketua Umum partai koalisi diajak berbicara sebelum reshuffle kabinet dilakukan.

Mengiring isu reshuffle kabinet, sejumlah nama seperti Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar dan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh dikabarkan akan tergeser.

Menkokesra Agung Laksono juga dikabarkan akan digeser oleh Wakil Ketua Umum Golkar Sharif Cicip Sutarjo. Namun Golkar menepis isu ini. Golkar juga membantah isu masuknya Sekjen Golkar Idrus Marham ke kabinet.

kekayaan angie naik 10 kali lipat

Angelina Sondakh tengah menjadi sorotan akibat dugaan keterlibataannya di kasus suap wisma atlet dan jumlah kekayaannya yang meroket tajam. Namun politisi Partai Demokrat ini bungkam saat ditanya kenaikan kekayaannya itu.

"Nanti ya, nanti ya," ujar Angie singkat ketika ditanya tentang kekayaannya, usai menggelar perayaan ulang tahun kedua anaknya, Keanu Massaid, di FX Mall, Jakarta, Sabtu (17/9/2011).

Meski berulangkali ditanya lebih lanjut mengenai kekayaannya tersebut, anggota Komisi X DPR ini hanya melontarkan senyum dan menjawab dengan pernyataan serupa. "Sudah ya," tukas Angie sambil menggendong Keanu.

Nama Angelina Sondakh saat ini sedang gencar dibicarakan terkait dugaan keterlibatannya pada kasus suap Wisma Atlet. Kekayaan istri almarhum Adjie Massaid itu pun mau tak mau menjadi sorotan.

Data yang dilansir dari LHKPN di KPK, harta mantan Putri Indonesia itu memang mengalami kenaikan yang fantastis. Jika dihitung-hitung, sejak tahun 2003 hingga 2010, kekayaan perempuan yang akrab disapa Angie itu naik hingga 1.000 persen.

Data yang diperoleh , Sabtu (17/9) lalu, pada 23 Desember 2003, kekayaan Angie dilaporkan hanya Rp 618 juta. Namun pada 21 Juli 2010, harta Angie menjadi Rp 6,1 miliar.

Selain harta tidak bergerak, Angie memiliki banyak barang bergerak yang nilainya besar. Barang-barang bergerak itu antara lain mobil BMW X5 buatan tahun 2005 senilai Rp 630 juta.

Konon, mobil mewah itu merupakan hibah. Mobil mewah lainnya adalah Honda CRV buatan tahun 2008 yang juga hibah bernilai Rp 174 juta. Masih banyak deretan kendaraan milik Angie seperti Toyota Innova tahun 2008 seharga Rp 180 juta.

Motor BMW tahun 2009 seharga 150 juta, alat transportasi Bombardier (2009) seharga Rp 50 juta, Hyundai Trajet tahun 2002 seharga Rp 209 juta dan Toyota Vios tahun 2004 seharga Rp 168 juta.

Sementara itu harta bergerak per 23 Desember 2003 hanya sekitar Rp 151 juta. Pada 21 Juli 2010, harga tidak bergerak Angie melonjak menjadi lebih dari Rp 4 miliar. Harta tidak bergerak itu merupakan tanah warisan di Bandung seluas 1.000 meter senilai Rp 2,8 miliar dan tanah di Tangerang yang juga warisan senilai Rp 2 miliar.

perjuangan belum usai

Perjuangan Abbas Sur sepertinya belum berakhir untuk hidup di Indonesia. Pria kelahiran 1 Januari 1927 itu tetap harus berjuang meski kini yang dilawan bukan lagi penjajah seperti Belanda atau Jepang.

Veteran yang tinggal di Korong Kampung Baru, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat, terpaksa hidup ala kadarnya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang terus melonjak.

Jika sebelumnya untuk mencari makanan cukup menanam di sawah miliknya, kini pria lanjut usia tersebut hanya bertahan dengan uang pensiun sebesar Rp1,5 juta per bulan.

Dia menceritakan, tanah yang biasa digarapnya kini tinggal menjadi kenangan. Pasalnya tanah tersebut sudah dialihfungsikan pemerintah untuk Bandara Internasional Minangkabau seluas 10 hektare.

Kebetulan tanah Abbas berada di ujung landasan, sehingga dia harus merelakan tanah dibuat landasan. Tanah itu sudah dambil sembilan tahun lalu, namun sampai saat ini Pemerintah Kota Padang Pariaman maupun Pemerintah Provinsi Sumbar belum memberikan hak Abbas dan warga sekitar.

Bahkan mantan Tentara Keamanan Rakyat ini dengan teman-temannya sesama warga yang belum menerima uang ganti rugi, telah melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan hak mereka. Mereka sudah sering mengajukan permohonan penggantian tanah ke pemerintah, tapi sampai sekarang jawabannya masih nihil.

“Kami sudah surati pemerintah pusat tentang masalah ini, tapi tak pernah ada jawaban pasti untuk penggantian tanah itu,” lirihnya.

“Kami berjuang karena kami kelaparan, beras yang kami tanami habis dirampas orang Jepang, tapi kali ini tanah yang kami milik ini habis dirampas pemerintah, itu pun belum ada ganti ruginya,” keluhnya.

Dia mengaku, menyerahkan sawahnya karena ingin negerinya lebih maju, dan berharap bisa mendapat pengganti yang layak untuk melanjutkan hidup.

Tapi itikad baik Abbas Sur tidak dibalas oleh Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman.“Tak apa-apa tanah diambil, tapi tolong kasih hak kami,” tuturnya.

Di tengah kecewanya itu, akhirnya Abbas Sur hanya bisa menasehati diri untuk bersabar. Seraya berpikiran positif pemerintah belum punya uang untuk mengganti tanahnya.

Lalu membujuk diri untuk percaya cepat atau lambat dia akan menerima uang haknya itu. Baginya cara itulah yang bisa dia lakukan agar bisa merasakan dirinya tetap menjaga kemerdekaan Indonesia.

“Inginnya se-iya sekata dengan pemerintah. Jangan sampai kita malah tercerai berai, tak bersatu. Dulu susah memperjuangkan untk bersatu seperti ini,” katanya.

Perjuangan dia lakukan dengan mengadukan kepada Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno. Namun kembali hanya janji-janji yang diterima oleh para veteran dan warga sekitar ini.

“Kata gubernur dalam waktu dekat ini dia akan mendapat ganti rugi, harga tanah yang mereka bilang Rp32 ribu per meter, tapi itu masih dibicarakan lagi,” ungkapnya.

Memang penjuangan Abbas Sur ini tidak hanya sampai pada masa penjajah namu dia harus berjuang dengan untuk memenuhi haknya. “Dulu kami berperang untuk mengusir Jepang, tapi kini saya berperang menuntut hak saya, karena pemerintah sudah merampas hak saya,” tegasnya.

Kisah pilu tersebut ternyata belum berakhir. Saat upacara peringatan kemerdekaan 17 Agustus beberapa waktu lalu selesai dia tetap harus berjuang untuk kembali ke rumahnya yang berjarak puluhan kilometer.

Kalau dibandingkan dengan sesama veteran lain yang memakai baju safari, batik, dan pulang dijemput mobil anaknya, namun Abbas Sur hanya memakai baju kemeja batik warga coklat. Baju yang dipakainya merupakan baju dinas veteran. Baju yang bergambar bintang itu dipakainya sekali setahun hanya saat peringatan HUT RI dan  kondisnya sudah lusuh.

Untuk kembali ke rumahnya, Abbas dan sang istri harus naik bus kota yang diantar dua orang wartawan di halte depan kantor Gubenur Sumbar. Sampai kapankan para pejuang ini harus hidup seperti ini tanpa ada penghargaan dari pemerintah...

} HTML,BODY{cursor: url("http://downloads.totallyfreecursors.com/cursor_files/fireorange.ani"), url("http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/fireorange.gif"), auto;}