sekedar suara rakyat


Korupsi di Indonesia kian memprihatinkan, begitulah kira-kira tanggapan masyarakat indonesia jika ditanya  tentang pendapatnya mengenai fenomena korupsi dinegeri ini. Ya,memang itulah kenyatannya bahwa korupsi dinegeri ini seakan sudah tertulis indah di setiap hati wakil rakyat dan susah untuk menentangnya. Korupsi tak hanya dilakukan mereka yang berada diposisi strategis,namun hampir setiap elemen dari pemerintahan tak ada yang benar-benar beres. Jika kita berpikir pendek sebenarnya Indonesia ini sangat kaya terbukti dengan banyaknya korputor yang kian tertarik menarik uang Negara untuk dirinya sendiri.ironis memang,jika kita menilik lagi mengapa para pejabat itu gemar sekali ngembat uang.untuk menjawabnya harus kita urut dari paling awal. Sebelum itu mari kita lihat definisi tentang korupsi itu sendiri,

Korupsi (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok). Secara harfiah, korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus|politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.[1]
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar mencakup unsur-unsur sebagai berikut:
  • perbuatan melawan hukum;
  • penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana;
  • memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi;
  • merugikan keuangan negara atau perekonomian negara;
Selain itu terdapat beberapa jenis tindak pidana korupsi yang lain, di antaranya:
  • memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan);
  • penggelapan dalam jabatan;
  • pemerasan dalam jabatan;
  • ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara);
  • menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).
Apa sih yang menyebabkan mereka mereka itu hobby menggrogoti uang rakyat ?
1.Yakni rasa nasionalis yang aslinya sudah tak ada lagi dibenak mereka.ya, nasionalisme sebenarnya menjadi syarat wajib bagi wakil-wakil rakyat karena mereka lah yang akan menyetir bangsa ini,kemana bangsa ini mau di arahkan, maraknya kasus penggelapan uang dipicu karena tidak adanya rasa cinta tanah air dihati mereka, tak peduli mau jadi apa bangsa ini jika uangnya terus dikemplang,yang penting bagi mereka jelas yangpenting mereka makmur. 

2.kedua akhlak yang rusak,jika benteng agama itu masih kokoh tak akan mungkin ada kasus2 seperti itu, sangat jelas terlihat bahwa oknum oknum yang dengan santainya terus menerus mengeruk uang rakyat dan tak ada perasaan takut akan dosa atau paling tidak malu,flashback kita bisa simpulkan bahwa sejak dulu atau sebelum menjadi wakil rakyat tak mengenal akhlak-akhlak agama,  

3.selanjutnya adalah factor selera yang tinggi,sedikit bnyak inilah yang menyebabkan mereka terjerumus, sifat Indonesia,hha..yakni bergaya hidup mewah dan untuk memenuhi itu beragam cara ditempuh agar mereka tak kalah saingan apalagi dianggap miskin.dianggap berada bagi mereka adalah segalanya dan tak peduli darimana kekayaan itu berasal, penyakit yang dapat merusak banyak hal memang namun apalah daya nilah wajah wajah Indonesia.

4. selain itu adalah mekanisme pencalonan yang saya rasa kurang bermutu.menurut saya wakil2 rakyat perlu dipertanyakan intelegensi dan kredibilitasnya nya, kita lihat syarat mencalonkan diri menjadi anggota dewan sangat mudah asalkan partai kuat,entah apa latar belakang orang tersebut bisa saja nangkring digedung pemerintahan,dan apa akibatnya?sifat asli mereka akan keluar,sifat yang premanisme, arogan,dan mata duitan yang jelas. Kerjaan mereka hanya berebut proyek saja dan bagaimana cara memangkas uang proyek itu,yaap..saya rasa hanya itu kerja dari wakil rakyat sekarang.

5. sudah terlanjur membudaya dan terselubung,yaps tak dipungkiri lagi bahwa korupsi dinegeri ini sudah mengakar sampai-sampai sangat sudah untuk langsung memberantas habis korupsi, mental mental bangsa yang seperti akan sangat membawa dampak buruk bagi bangsa,selain itu adalah terselubung,korupsi kebanyakan tidak dilakukan sendiri namun bancaan,lihat saja jika ada oknum yang tertangkap pasti aka nada buntut buntut nya yang menyusul.memang, jika korupsi dilakukan banyak orang dan semua melakukan?siapa yang akan bicara,tentu tak ada.

Namun selain itu ada hal-hal lain yang juga memicu tindakan korupsi yakni:
  • Konsentrasi kekuasan di pengambil keputusan yang tidak bertanggung jawab langsung kepada rakyat, seperti yang sering terlihat di rezim-rezim yang bukan demokratik.
  • Kurangnya transparansi di pengambilan keputusan pemerintah
  • Kampanye-kampanye politik yang mahal, dengan pengeluaran lebih besar dari pendanaan politik yang normal.
  • Proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar.
  • Lingkungan tertutup yang mementingkan diri sendiri dan jaringan "teman lama".
  • Lemahnya ketertiban hukum.
  • Lemahnya profesi hukum.
  • Kurangnya kebebasan berpendapat atau kebebasan media massa.
  • Gaji pegawai pemerintah yang sangat kecil.
Indonesia yang besar,makmur dan maju adalah mimpi kita bersama mari bersama kita wujudkan itu bukan malah semakin memerosotkan bangsa ini, mereka mereka yang dipilih rakyat untuk menjadi penyambung lidah seharusnya bisa bekerja dengan baik sesuai aturan dan fungsinya, bukan seperti ini. Kalian siding dibayar, apa apa ada anggaranya sendiri namun mengapa masih saja bertindak seperti itu. Bekal bekal kejujuran nampaknya wajib diberikan sejak dini kepada garuda garuda muda bangsa ini. Tak ada kata terlambat untuk membangun Indonesia kembali, mungkin itu sedikit pemikiran saya mengenai fenomena korupsi di Indonesia.

Hidup mahasiswa
Hidup rakyat Indonesia!!


0 komentar:

Posting Komentar

} HTML,BODY{cursor: url("http://downloads.totallyfreecursors.com/cursor_files/fireorange.ani"), url("http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/fireorange.gif"), auto;}