Teori
pelanggaran harapan berfokus pada mempelajari berbagai pesan dan pengaruh
komunikasi nonverbal terhadap produksi pesan. Teori ini menjadi teori utama
dalam mengidentifikasai pengaruh komunikasi nonverbal terhadap perilaku. Teori
ini menyatakan setiap orang memiliki pengharapan perilaku nonverbal dari orang
lain. Oleh karena itu, apabila perilaku nonverbal yang diterima tidak sesuai
dengan yang diinginkan maka akan terjadi pelanggaran harapan.
Hubungan
Ruang
Ruang
yang dimaksud adalah ruang yang digunakan dalam sebuah percakapan. Setiap orang
memiliki kebutuhan untuk berafiliasi dan ruang pribadi. Oleh karena itu, mereka
dalam melakukan percakapan, mereka menjaga jarak dirinya dengan orang lain
dengan menggunakan ruang. Seperti yang ditekankan dari teori ini, bahwa
komunikasi nonverbal memiliki pengaruh terhadap produksi pesan, komunikasi
nonverbal yang dimaksud adalah jarak yang dipilih seseorang terhadap orang
lain.
Zona
proksemik merupakan jarak yang dipilih seseorang terhadap orang lain dalam percakapan,
diantaranya:
1.
Jarak intim (0-18 inci), zona spasial yang sangat dekat. Dalam zona ini orang
membicarakan hal yang sangat pribadi. Biasanya dengan orang terdekat atau
pasangan.
2.
Jarak personal (18 inci-4 kaki), zona spasial yang digunakan untuk keluarga dan
teman.
3.
Jarak sosial (4-12 kaki), zona yang digunakan untuk hubungan-hubungan formal
seperti dengan rekan kerja.
4.
Jarak publik (lebih dari 12 kaki), zona yang digunakan untuk diskusi yang
sangat formal seperti dosen dengan mahasiswa.
Ada
elemen tambahan yaitu kewilayahan yang juga harus diperhatikan. Kewilayahan
yang dimaksud adalah kepemilikan seseorang akan sebuah area atau benda. Ada
tiga jenis kewilayahan, yaitu : kewilayahan primer (menunjukkan kepemilikan
eksklusif seorang terhadap sebuah area atau benda), kewilayahan sekunder
(merupakan afiliasi seseorang dengan sebuah area atu benda) dan kewilayahn
publik (menandai tempat-tempat terbuka untuk semua orang).
Asumsi
Teori Pelanggaran Harapan
1.
Harapan mendorong terjadinya interaksi antar manusia.
2.
Harapan terhadap perilaku manusia dipelajari
3.
Orang membuat prediksi mengenai perilaku nonverbal.
Valensi
Penghargaan Komunikator
Valensi
adalah jumlah dari karakteristik-karakteristik positif dan negatif dari
seseorang dan potensi bagi orang untuk memberikan penghargaan atau hukuman.
Dalam hal ini yang perlu diingat tidak semua pelanggaran harapan dinilai
sebagai sesuatu yang negatif, bahkan terkadang bias ditangkap sebagai sesuatu
yang positif.
Rangsangan
Rangsangan
adalah minat atau perhatian yang meningkat ketika penyimpangan harapan terjadi.
Seseorang dapat terangsang secara kognitif maupun fisik. Rangsangan kognitif
adalah kesiagaan atau orientasi terhadap pelanggaran. Sedangkan rangsangan
fisik adalah perilaku-perilaku yang digunakan komunikator dalam sebuah
interaksi.
Batas
Ancaman
Begitu
rangsangan timbul, ancaman akan timbul. Batas ancaman adalah jarak dimana orang
yang berinteraksi mengalami ketidaknyamanan fisik dan fisiologis dengan
kehadiran orang lain. Dalam kata lain, batas ancaman adalah toleransi bagi
pelanggar jarak. Burgoon menyatakan “ketika jarak disamakan dengan ancaman,
jarak yang lebih dekat dilihat sebagai lebih mengancam dari jarak yang lebih
jauh lebih aman”.
Valensi
Pelanggaran
Dalam
teori ini, ditekankan bahwa ketika orang berbicara pada orang lain, mereka
memiliki harapan. Ketika harapan dilanggar, banyak orang mengevaluasi
pelanggaran tersebut berdasarkan sebuah valensi pelanggaran (penilaian positif
atau negatif dari sebuah perilaku yang tidak terduga). Valensi pelanggaran
berbeda dengan valensi penghargaan komunikator. Valensi pelanggaran lebih
berfokus pada penyimpangan itu sendiri. Valensi pelanggaran melibatkan
pemahaman suatu pelanggaran melalui interpretasi dan evaluasi (Burgoon dan
Hale, 1988). Singkatnya, para komunikator berusaha untuk menginterpretasikan
makna dari sebuah pelanggaran dan memutuskan apakah mereka menyukainya atau
tidak. Sedangkan apabila pelanggaran tersebut bersifat ambigu atau tidak
kentara secara jelas maka lebih baik menggunakan valensi penghargaan
komunikator dalam memandang pelanggaran tersebut.
Posting Komentar