Cerita dalam negeri, ini saatnya owner pengen cerita
ke temen2 blogger semua. Ini adalah sebuah kejadian yang diluar logika saat
saya dan satu teman saya kembali melakukan hobby kami sejak SMA yakni mendaki
gunung.kami pikir sebagai pemanasan sebelum gunung lain ada baiknya kita
latihan dulu di LAWU. Gunung itu kami pilih karena saya sudah sering sekali
naik gunung tersebut hal itu mungkin karena gunung Lawu merupakan gunung yang
paling dekat dengan rumah dulu. Sebelum ke inti cerita mari kita urut dulu
kisahnya dari pemberangkatan. Yapp hari senin 10 oktober 2011 kami merencanakan
ekspedisi Lawu berdua saja.karena ide yang mepet jadi perlengkapan yang kami
bawa juga tak terlalu siap. Senin pagi kami meninggalkan semua kepentingan lain
seperti kuliahJ
(jangan ditiru) dan berangkat dengan modal nekat dari kota malang menuju
magetan cemoro sewu. Sampai di cemoro sewu sekitar pukul 16.00. istirahat
sejenak dan persiapan terakhir akhirnya kamipun memulai
pendakian.”bismilahirohmanirahim” begitu kami mengawali pendakian tersebut. Kami
tidak ada firasat apa-apa karena kami rasa kami telah benar dan tidak melanggar
segala pantangan digunung lawu. Sebelumnya perlu diketahui bagi temen-temen
yang mungkin belum tahu bahwa gunung lawu sangat anti terhadap warna hijau
pupus. Nahh..pos 1,2,3 kami lewati dengan perasaan baik-baik saja. Lawu saat
itu serasa milik kami sendiri dimana tidak ada pendaki lain yang naik ataupun
turun. Gelap sudah merasuk dan angin pun semakin kuat menerpa kami. Kira-kira
pukul 20.00 kami telah melewati track ter”sadis” yakni jalan yajg dipasangi
tiang pengaman kalo temen-temen ngerti.
Perasaan kami masih santai, hal itu karena saya
telah mendaki lawu dimalam hari berkali-kali jadi saya yang didepan waktu itu.
Entah darimana awalnya setengah jam kami berjalan kami berjumpa dengan pos
5.yaitu pos terakhir dan setelah itu tinggal mengitari bukit dan sampai di
warung mbok yem yang terkenal itu.perasaan kami sudah senang dan serasa sudah
sampai saja.namun petualangan dimulai dari sini, malam itu kabut sangat tebal
hingga jarak pandang hanya 1 meter kedepan. Saya rasa saya tidak mungkin salah
megambil rute.hingga kamipun merasa takut dan cemas mulai mendera karena sejak
tadi kami hanya berputar-putar ditempat itu.hampir berkali-kali masuk jurang.
Sejak saat itu saya menjadi sangat cemas.Lawu sangat sepi, walau seperti itu
teman saya yang terlihat takut sudah berteriak meminta pertolongan
berkali-kali. Namun tak ada hasilnya seakan tak ada satupun nyawa digunung itu.
Hati kami berdua semakin ngeri. Kami hanya takut kami terkena hipotermia.karena
suhu saat itu sangatlah ekstrim, berjam-jam hanya berputar-putar seakan kami
ada didalam sebuah lingkaran,dan dingin yang semakin datang ditambah lagi fisik
kami mulai menurun,akhirnya kami menemukan sebuah gua.
Dan di gua itulah kami berdua menggantungkan sebuah
harapan, kami berlindung dibalik bebatuan. Berusaha untuk tetap hidup walau
apapun yang terjadi. Sumpah… saat itu adalah saat-saat paling mengerikan dalam
perjalanan hidup saya,jujur pikiran saya saat itu sudah mengarah ke negative
semata,begitupun dengan temans saya harindra namanya. Diudara seekstrim itu
kami berusaha membuat api. 2 pasang sandal gunung, 1 kondom hp, banyak botol
kami bakar agar kami tetap hidup. Kami bakar apapun yang bisa dibakar. Tubuh
saya bagian bawah serasa sudah tak ada lagi,mati rasa. Saat itu hanya pasrah
dari kami berdua. Jika memang harus mati disini setidaknya kami mati sebagai
pendaki sejati.mati digunung. Pagi kami rasa lama sekali datang, sekian lama kami kedinginan ternyata baru jam 01.00
pagi. Ya Allah selamatkan kami tak henti-hentinya kami berdua berdoa seperti
itu. Dalam perang melawan dingin tersebut saya masih sempat berpikir.apa ada
yang salah? Dan kenapa saya sampai tersesat seperti ini?padahal rute sudah
hapal diluar kepala. Tepat jam setengah 3,segala api dan 3 buah korek api kami
sudah habis.sekarang tinggal kami saling berangkulan saling bertahan, kami
ingin terus hidup saat itu dan bertahan hingga setengah5.saat itu mentari sudah
sedikit terlihat. Dengan tertatih-tatih saya coba keluar dari gua itu dan
berusaha mengenali dimana lokasi saya sekarang. Berpikir beberapa lama
alhamdulilas saya tahu tempat ini. Jika temen-temen ada yang tahu lawu saat itu
posisi saya dipagi hari ada di bawah tebing tebing sebelah utara sesudah
jolotundo dan sebelum sendang drajat. Saya hanya berpikir bagaimana cara
kembali ke track yang sudah dapat saya lihat. Saya merasa bertanggung jawab
atas hidup teman saya karena saya sebagai leader dan dianggap lebih pengalaman
dari dia. Dari track asli jalur cemoro sewu saya ada dibawah tebing yang
dipisahkan jurang.nahh itu yang saya pikirkan sampai saat ini.bagaimana cara
saya melewati jurang itu hingga saya bisa sampai ke dasar dan terjebak
disana?rasanya tidak mungkin. Entahlah.saya hanya merasa seperti hidup kembali
saat itu.perasaan bahagia bercampur syukur. “Urip awake dewe ndaa” .kami pun
bisa tersenyum.berjalan 15 menit kami sampai diwarung mbok yem dan cepat-cepat
memesan susu mendidih.hhaaa..jam 6 pagi tepat saat itu kami tiba di hargo
dalem. Sarapan dan istirahat sejenak.kami bertekad meneruskan ekspedisi maut
ini. Kami naik ke puncak tertinggi gunung lawu hargo dumilah pukul 08.00. dan
puas bisa sampe puncak dan dalam keadaan hidup.kami habiskan satujam
disana.sebelum akhirnya turun melewati jalur cemoro kandang.4jam kami habiskan
untuk turun sampai basecamp cemoro kandang, dibawah sembari makan siang
diwarung seberang jalan tiba-tiba teman saya menunjukkan sesuatu yang membuat
saya kaget.dia membuka isi ranselnya dan menunjukkan sesuatu yang mungkin
menjadi penyebab musibah semalam (sekali lagi mungkin) yaitu sebuah pembersih
muka yang berwarna hijau muda atau hijau pupus.kami berdua pun serentak
menghela nafas. “sudahlah,yang penting kita selamat”
ini adalah foto yang
diambil sesaat kami menemukan jalan keluar dari dasar tebing. Dan berjalan
menuju sendang drajat.alhamdulilah!!
Siang itu
juga kami langsung pulang menuju malang dan bersiap menjalani hari sepeti
biasa. Satu pelajaran yang saya dapat kita perlu menghormati adanya aturan atau
pantangan2 yang ada dialam.kita perlu respectJ.
Salam rimba!!!
Posting Komentar