kehilangan jalur


Media lagi-lagi adalah sebuah bahan penelitian yang sangat bagus, mereka bagaikan motor untuk sebuah golongan,kenapa? Karena sebagian besar masyarakat kita sangat berkiblat pada media. Namun masalahnya apakah media benar-benar bisa dijadikan kiblat? Sangat jauh, lihatlah sendiri apa yang mereka jual di televise khususnya, jualan kerupuk. Garing dan ga ada isinya, sebuah ironi jika kita bisa sadar arah media kita sudah jauh melenceng dari jalur awal,jalur yang seharusnya menjadi patokan agar terjadi suatu kesinambungan antar elemen dinegara ini, bukan sebaliknya. Alat adu domba atau wadah kampanye gratisan dan saling menyerang.
Setiap hari kita dipaksa melihat yang seharusnya tidak pantas kita lihat, bukan karena unsure SARA atau porno namun karena isinya memang tidak layak untuk ditayangkan untuk masyarakat Indonesia yang pemerintah bilang Negara berkembang ini. Kemana fungsi media sebenarnya? Tertelan kemana?
Yang pasti salah satu faktornya adalah mental materialism bangsa ini, semua yang ditayangkan adalah semua yang mampu menyerap sponsor tinggi, yang menghasilkan keuntungan besar bagi mereka.lalu bagaimana dengan efek yang bisa ditimbulkan ? masa bodoh,itu urusan mereka (masyarakat). HhaaaaJ
So pathetic…..memang benar semua tujuan dari usaha apapun adalah untuk memperoleh keuntungan, namun bukan berarti media juga hanya berpikiran pendek speerti itu, mereka tak boleh lupa kalau mereka juga membawa kewajiban-kewajiban yang harus selalu dijadikan kiblat.
Sebagian besar masyarakat Indonesia adlah kelas menengah kebawah, dan inilah masalahnya..mereka mereka ini menelan apapun yang disuguhkan media, meniru dan terinspirasi oleh apa yang dijual media. Hasilnya rating tinggi dan sponsor datang. Media jelas hanya melihat bahwa mereka sukses dan masyarakat suka, namun apakah mereka sadar mereka menjual dagangan kepada siapa? Masyarakat kelas menengah kebawah!!! Yang  notabene hanya bisa menelan mentah.
Hasilnya sudah bisa  terlihat, gaya pakaian anak-anak muda yang seketika berubah… aku sebut mereka golongan menengah kebawah,karena mereka juga terpengaruh oleh isi media yang sebenarnya jika kamu sadar, kosong…
Selanjutnya, apakah media sendiri yang bermasalah? Apakah mereka kekurangan SDM yang benar-benar bisa menjual sesuatu dengan bijak dan bermutu??? Itu juga merupakan suatu pertanyaan yang bagus. Jangan-jangan memang sdm yang ada didalamnya tidak mampu menghasilkan sesuatu yang sesuai standart budaya dan kelayakan.
Entahlah, yang jelas jika kalian mengerti! Media media dinegara ini sekarang hanyalah tak lebih dari perusahaan yang berorientasi pada materi semata.  Peran KPI seharusnya ada disini, media bukan hanya sekedar hiburan namun juga harus ikut membangun mental dan moral bangsa,bukan sebaliknya. Kumpulan semua kekurangan ini tak lain disebabkan oleh semua elemen yang belum mampu, baik itu media sendiri, audience atau masyarakat yang masih sangat jauh untuk dapat memilah dan menyaring apa yang mereka lihat dan pihak yang seharusnya mempunyai power. Semua masih rusak……. Semua masih sibuk dengan kepentingan mereka sendiri..
Semoga Negara ini menjadi lebih baik…
Salam rimba!!!

0 komentar:

Posting Komentar

} HTML,BODY{cursor: url("http://downloads.totallyfreecursors.com/cursor_files/fireorange.ani"), url("http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/fireorange.gif"), auto;}