Melewati
masa alay tak harus melepas perawan kan?
Semua
manusia (jaman sekarang) pasti melewati yang namanya fase alay dalam
hidupnya,kata radit itu masa sebelum manusia mencapai pendewasaan. Namun
fenomena yang terjadi saat ini adalah tabrakan antara modernisasi dan proses
keingintahuan yang tak terkendali.manusia-manusia labil ini dibiarkan begitu
saja memilih beragam warna hidup tanpa didampingin orangtua mereka,lalu apa
yang terjadi? Dunia global saat ini menyuguhkan pembelajaran instan dan
menyesatkan. Factor yang menjadi cikal-bakal rusaknya remaja Indonesia adalah
masuknay HP dikehidupan remaja Indonesia,dan itu bisa dibuktikan. Dulu saat
jaman ane HP paling ngga sudah ada dalam kantong anak SMP.dan sekarang? Anak SD
boss… buat apa? Buat apa? Ga ada alesan yang bener-bener bisa diterima,dan
satu-satunya alasan yang masuk adalah orag tua yang semakin “gengsi”. Dan
langsung atau tidak itu juga akan mendukung langkah sang anak untuk mengenal
dunia yang belum seharusnya mereka terima. Saya bener-bener ga habis pikir
dengan kelakuan anak jaman sekarang. Penelitian menunjukkan lebih dari 50%
pelajar Indonesia sudah tak perawan. Bukan gini juga caranya berteriak aku
dalam hati “mantan alay”. Miris sekali dunia sekarang,dan sangat berbanding
terbalik dengan cara hidup manusia jaman dahulu. Yang sangat memegang teguh
harga diri,dan kebudayaan mereka.
Masuknya
teknologi mendorong manusia-manusia labil untuk dijadikan media pelampiasan.
Kdang saya merasa ingin ketolilet kalo liat status anak-anak alay (karena
memang mules). Foto dengan berbagai gaya yang entah darimana mereka dapat.
Berpakaian berani dan dipublikasikan. Ini adalah suatu kesalahan yang dimulai
dari ketidak pedulian kita-kita yang merasa dewasa dan harusnya tanggung jawab
atas perkembangan mereka, kembali ke seks bebas, manusia-manusia sekarang tak kenal
lagi siapa itu TUHAN dan apa itu agama, tapi menurutku ini adalah bukti
kemunduran Indonesia dimana anak mudanya kini semakin BODOH.
Sulit sekali
menemukan perawan kalau kita mau observasi,entah itu berjilbab atau tidak sudah
tak ada bedanya. Teramat saying kalau mahkota mereka diberikan begitu saja
kepada pasangan dengan atas nama cinta,J ngakak sudah…….cinta, apa cinta itu
sekedar nafsu? Kemana harga diri mereka?kemana agama? Kemana rasa malu?. Entah
jadi apa Indonesia kelak kalau moral anak mudanya sudah dibungkus kresek dan
dikubur diperut bumi. Saya pikir melewati masa alay tak harus dengan melepas
keperawanan seperti itu juga! Tahap mencari jati diri adalah manusiawi dalam
setiap manusia. Namun jika berjalan diantara modernisasi yang juga semakin
pesat adalah hal yang berbahaya.sesungguhnya Indonesia belum mampu untuk masuk
didunia globalisasi, dampaknya sudah jelas. Kadang ada rasa tak terima dalam
hati,mengapa begitu gampangnya terbujuk rayuan pasangan? Menurut penglihatan
saya.setelah seorang remaja kehilangan perawan dan pasangannya meninggalkan
begitu saja, si remaja ini akan meneruskan karier nya Karena dianggap sudah
rusak,rusakin aja sekalian. Kuncinya ada pada kita sendiri kok,wake up pemuda
Indonesia! Kalian masih terjajah!
Posting Komentar