Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan dengan segala
yang berbau nyaris sempurna, makhluk yang diberi akal dan pikiran, dan bahkan
makhluk yang tercipta dengan kelebihan bisa merasakan galau, taukah kalian apa
yang terjadi saat manusia menemuinya (galau) disaat gelap dan mereka sedang
sendirian? Manusia yang menggalaukan diri bisa merasa mereka adalah makhluk
terhina dimuka bumi, entah kalau di perut bumi. Kadang aku..akkuu akku “gaya
anang” merasa heran dengan fenimena social ini, galau itu pembelajaran hidup
yang mahal kawan, galau itu pendewasaan!,
Saya adalah manusia dan berarti saya wajib merasakan
galauJ,
sedikit manusia yang menggalau karena berpikir tentang kehidupan, banyak yang
lebih karena cinta,atau masalah duniawai. Tapi apa kalian pernah menyeberang ke
pemikiran kami??? Tentang mengapa kita dibiarkan memilih jalan hidup kita
masing-masing? Tentang kenapa manusia begitu sombongnya bahkan kepada
penciptanya sendiri? Saya yakin tidak ada yang mau memaksa otak untuk berfikir
ke ranah situ. Kenapa dengan begitu cepatnya perkembangan peradaban manusia
malah saya rasa semakin mempercepat kiamat? Banyak manusia yang ter-atheis kan
oleh keadaan. Tak diberi kesempatan mengenal Tuhan mereka dan malah diselimuti
dengan hal-hal semu khas duniawi, membanggakan fisik mereka,dengan segala
kesempurnaan yang katanya mereka sempurna, bangga akan materi yang mereka punya
dan merasa manusia lain hanyalah sampah dan dapat mereka beli dengan mudah.
Manusia modern dengan manusia jahiliah saya rasa berbanding lurus.
Sekali lagi, saya juga manusia biasa bukan ultraman
atau ultraflu . sering juga hati menjadi padam hingga tak ada pilihan untuk
hidup. Menjadi manusia sampah yang hanya datang kepada Tuhan saat butuh dan
langsung lupa saat diberi, saya juga sering seperti itu. Bicara tentang hidup
memang sesuatu yang sensitive lalu bagaimana jika bicara tentang mati? Apa yang
akan kalian lakukan saat ajal dengan sadis menyeret kalian? Bangunlah
saudaraku, sadarkan hati kalian dari munafiknya dunia ini. Karena sungguh hidup
itu semata hanya pesakitan.
Mencari hakekat hidup manusia memang tidak konstan,
prosesnya sangat panjang dan pedih dan oleh karena itu kita diwajibkan selalu
berjalan dijalur yang sudah disiapkan Pencipta untuk kita. Kenapa kita
susah-susah mencari jalan sendiri yang entah itu menyesatkan atau tidak. Jika
and baca ini jawab pertanyaan sederhana saya? Kapan terakhir anda bersimpuh
kepada NYA dengan hati yang tulus dan berserah seutuhnya? Padahal manusia telah
diberi segala yang terbaik,kenapa mengenal siapa penciptanya saja mereka tidak
mau? Semoga manusia modern tidak sampai mulai tidak percaya Tuhan, karena itu adalah
sesuatu yang teramat miris.
Kita semua manusia, kita semua rapuh, dan kita semua
kotor. Namun waktu sabar menunggu kita untuk segera bangun dan berjalan kembali
kejalur, bangun saudaraku….