Apa kabar kotaku? Masihkah kau terpuruk dan tercekik disanaJ ? hhhaaa… adakah yang
salah darimu hingga kau menjadi korban kedikdayaan tangan segelintir individu.
Benar, mungkin ini sudah tidak bisa ditahan lagi setelah beberapa tahun
belakangan aslinya kota ini udah hancur. Mereka-mereka yang duduk diatas
seperti memasang kawat berduri disekeliling mereka segingga tak ada yang
mengganggu dan tak ada yang tau apa yang mereka lakukanJ, tapi aku tau satu anggota
dewan ngawi punya ruang karaoke dan suaranya sampe kejalanan.. bapak, ga ikut
Indonesian idol aja?
Kota ini seharusnya tidak sampai harus menanggung
embel-embel bangkrut looh, banyak sumber daya yang jika mereka cukup pandai
bisa menghasilkan sesuatu yang berguna, namun sepertinya mereka tak cukup
pandai untuk itu. Satu lagi yang penting adalah kesadaran mereka sebagai umat
yang ber Tuhan yang belum Nampak, semua menikmati dan semua diam. Habislah
sudah jika begini
Suatu hari beberapa teman yang suka memperhatikan dinamika
negeri ini bertanya kepada saya, “kenapa bisa sampai seperti itu?” ,saya
menjawab dengan mudah “ suatu system yang salah,dan terlanjur membudaya”. Itu
sudah menjawab dan menjelaskan betapa sakitnya kabupaten kecil ini, para
penguasa yang kurang dibidang intelektual dipasang menjadi tombak-tombak
instansi. Apa yang terjadi? Ya mereka berbuat semaunya dan semampunya,
semampunyaJ.
Masalah pencopotan honorer dan pindah memindah guru
misalnya, ini ga akan terjadi kalau saja sejak dulu-dulu orang BKD tak
terus-terusan menyerap tenaga kerja jika memang sudah tidak dibutuhkan.
Kelihatan sekali bahwa mereka hanya mencari sarinya. Alias pelican dari setiap
calon PN yang maju. Ironis kawan, sayangnya saya hanya bisa memantau dari jauh.
Kelak saya akan kembali dan merubahnyaJ
hhhaaaa…. Kenapa tidak? Para orang tua sebenarnya hanya menang
dipengalaman,tidak untuk akademik. Kabarnya kini kabupaten itu sudah dalam
penanganan menteri dalam negeri. Bukankah itu sebuah oase? Oase bagi mereka
yang tak pernah kenyang. Jika kita mengajukan proposal bangkrut tentunya
pemerintah akan mengucurkan dana untuk penyembuhan. Dan itu tidak sedikit loh…
taukah kalian disaat kabupaten ini kolap bupati kalian membagi-bagikan INOVA
kepada seluruh camat di kabupaten ini? .apakah dari uang pribadi? Apakah dari
daun? Entahlah… kita hanya bisa menduga duga tanpa berpikir negative.
Banyak spekulasi yang bermunculan dimsyarakat dan aku ga tau
mana yang benar, ada yang bilang kabupaten ini akan diakuisisi dengan kabupaten
magetan, ada yang bilang akan pecah menjadi menjadi 2, sebagian ikut bojonegoro
dan sebagian bergabung dengan madiun. Malu kakakJ,kita
ini kabupaten yang tidak muda dan seharusnya menjadi tolok ukur kabupaten
tetangga bukan sebaliknya, yang terlunta-lunta mencari suaka.
Ya sudahlah, semoga mereka bisa mengerti arti bersatu dan
apa itu dosa. Kita tidak kenal kalian tapi kami percaya kalian, jangan patahkan
rasa percaya kami ini. Merdeka…………….
Posting Komentar