Kali ini kita akan membahas tentang sebuah grup lawak legendaries Indonesia yang juga idola saya,WARKOP DKI atau sebelumnya dikenal dengan warkop prambors dan juga trio warkop. Warkop dulunya di isi oleh 5 orang yakni Nanu mulyono, wahjoe sardono, rudy badil, kasino hadiwibowo, serta personil terakhir indrojojo kusumonegoro. Grup ini awalnya di ilhami oleh pemikiran kepala bidang programming radio prambors bpk temmy lesanpura, dulu acara lawakan radio diudarakan pada jumat malam antara pukul 20.30 hingga 21.15, Dalam acara itu, Rudi Badil dalam obrolan sering berperan sebagai Mr. James dan Bang Cholil. Indro yang berasal dari Purbalingga berperan sebagai Mastowi (Tegal), Paijo (Purbalingga), Ubai atau Ansori. Kasino yang asli Gombong perannya bermacam-macam: Mas Bei (Jawa), Acing/Acong (Tionghoa), Sanwani (Betawi) dan Buyung (Minang). Nanu sering berperan sebagai Poltak (Batak) sedangkan Dono sendiri hanya berperan sebagai Slamet (Jawa).
Juga untuk temen-temen FISIP,perlu diketahui bahwa wahjoe sardono atau Dono adalah dosen sosiologi di universitas Indonesia,memang dari semua personil lain Dono lah yang memiliki intelektual yang paling tinggi. Lawakan yang cerdas dank has membuat grup ini selalu dikenang sampai kapanpun walau kini hanya tinggal indro yang masih diberi kan umur panjang, kenapa kemudian hanya tinggal bertiga? personil pertama yang dipanggil yang kuasa adalah Nanu, pria asli Madiun ini meninggal karena penyakit liver , kemudian rudi badil,bukan karna meninggal namun karena rudy tidak mempunyai bakat untuk manggung .ia hanya orang balik layar dan sejak itu ia menyadari ia tidak mampu dan keluar. Warkop DKI mendapatkan masa kejayaannya dengan banyak membuat film dan honor mereka yang tinggi. Namun kejayaan yang mereka dapatkan tak kan bias selamanya karena maut yang memaksa mereka berpisah, pada tahun 1997 Kasino akhirnya meninggal dunia karena komplikasi penyakitnya, dan duka pun tak berhenti sampai disitu pada 30 desember 2001 awan kelabu kembali menyelimuti langit Indonesia ,Dono yang giliran menghadap yang Kuasa karena berbagai penyakit yang di deritanya di rumahsakit St.carollus salemba, almarhum meninggal disamping sahabatnya Indro.
Dan kini legenda terakhir yang masih diberi umur panjang adalah indro,meski personilnya sudah habis namun penggemar dari warkop terus dan tak henti-hentinya mengagungkan nama mereka, memang, guyonan-guyonan yang dibuat oleh mahasiswa terasa berbeda karena bukan hanya mengedapankan lawakan semata namun juga berisi profesionalitas, intelektual yang juga dimasukkan, inilah sekiranya membuat warkop menjadi legenda di Indonesia. Juga sebagai tambahan selain mereka adalah orang-orang yang intelek, sampai akhir hayatnya nanu,kasino,dan dono tercatat sebagai angggota MAPALA UI, sungguh suatu figure yang patut kita contoh,seorang comedian yang juga cinta akan lingkungan.
Berikut adalah film-film hasil karya warkop, ( jangkrik bosss )
- Mana Tahaaan... (1979) bersama Elvy Sukaesih, Rahayu Effendi dan Kusno Sudjarwadi
- Gengsi Dong (1980) bersama Camelia Malik, Zainal Abidin dan M. Pandji Anom
- Pintar Pintar Bodoh (1980) bersama Eva Arnaz, Debby Cynthia Dewi, Dorman Borisman dan Dana Christina
- GeEr - Gede Rasa (1980) bersama Dorman Borisman, Ita Mustafa dan Itje Trisnawati
- Manusia 6.000.000 Dollar (1981) bersama Eva Arnaz, Eddy Gombloh dan Dorman Borisman
- IQ Jongkok (1981) bersama Enny Haryono, Marissa Haque, dan Alicia Djohar
- Setan Kredit (1981) bersama Minati Atmanegara, Nasir dan Alicia Djohar
- Dongkrak Antik (1982) bersama Meriam Bellina, Mat Solar dan Pietrajaya Burnama
- Chips (1982) bersama Sherly Malinton, Tetty Liz Indriati dan Chintami Atmanegara
- Maju Kena Mundur Kena (1983) bersama Eva Arnaz, Lydia Kandou dan Us Us
- Pokoknya Beres (1983) bersama Eva Arnaz, Lydia Kandou, Us Us dan Nourma Yunita
- Itu Bisa Diatur (1984) bersama Ira Wibowo, Lia Warokka dan Aminah Cendrakasih
- Tahu Diri Dong (1984) bersama Eva Arnaz, Lydia Kandou, Aminah Cendrakasih, Wieke Widowati dan Us Us.
- Kesempatan Dalam Kesempitan (1985) bersama Lydia Kandou, Nena Rosier, Leily Sagita, Lia Warokka, Lina Budiarti, Kaharuddin Syah dan Fanny Bauty.
- Gantian Dong (1985) bersama Ira Wibowo, Lia Warokka, Chintami Atmanegara, Leily Sagita, Wieke Widowati dan Advent Bangun
- Atas Boleh Bawah Boleh (1986) besama Eva Arnaz, Dian Nitami dan Wolly Sutinah
- Sama Juga Bohong (1986) bersama Ayu Azhari, Nia Zulkarnaen, dan Chintami Atmanegara
- Depan Bisa Belakang Bisa (1987) bersama Eva Arnaz dan HIM Damsyik
- Makin Lama Makin Asyik (1987) bersama Meriam Bellina, Susy Bolle dan Timbul
- Saya Suka Kamu Punya (1987) bersama Doyok dan Didik Mangkuprojo
- Jodoh Boleh Diatur (1988) bersama Raja Ema, Silvana Herman, Yurike Prastika, Ira Wibowo dan Nia Zulkarnaen
- Malu-Malu Mau (1988) bersama Nurul Arifin, Kiki Fatmala dan Sherly Malinton
- Godain Kita Dong (1989) bersama Lisa Patsy, Ida Kusumah dan Tarsan
- Sabar Dulu Doong...! (1989) bersama Anna Shirley, Pak Tile dan Eva Arnaz
- Mana Bisa Tahan (1990) bersama Nurul Arifin, Zainal Abidin dan Sally Marcellina
- Sudah Pasti Tahan (1991) bersama Nurul Arifin, Sherly Malinton dan Sally Marcellina
- Bisa Naik Bisa Turun (1991) bersama Kiki Fatmala, Fritz G. Schadt dan Sally Marcellina
- Lupa Aturan Main (1991) bersama Eva Arnaz, Fortunella dan Hengky Solaiman
- Masuk Kena Keluar Kena (1992) bersama Kiki Fatmala, Fortunella dan Sally Marcellina
- Salah Masuk (1992) bersama Gitty Srinita, Tarida Gloria dan Angel Ibrahim
- Bebas Aturan Main (1993) bersama Lella Anggraini, Gitty Srinita dan Diah Permatasari
- Bagi-Bagi Dong (1993) bersama Kiki Fatmala dan Inneke Koesherawati
- Saya Duluan Dong (1994) bersama Diah Permatasari, Gitty Srinita dan HIM Damsyik
- Pencet Sana Pencet Sini (1994) bersama Sally Marcellina, Pak Tile dan Taffana Dewi
Hargai dan hormati pendahulu kita,mereka legenda, dan mereka tak akan pernah mati dihati penggemarnya..
Posting Komentar