Hari ini senin 16 mei 2011 adalah pengumuman kelulusan bagi temen-temen SMA, tak seperti tahun-tahun kemarin yang diliputi kepanikan dan rasa was-was yang tinggi, kali ini pengumuman dirasa sangat santai. kenapa bisa sesantai ini? hal itu dipengaruhi oleh kebijakan menteri pendidikan yang sedikit melunak, kata adek-adek SMA yang saya tanyai tahun ini kelulusan tidak hanya dipengaruhi oleh nilai UAN semata, namun juga dipengaruhi oleh nilai sekolah. tunggu, sadarkah teman-teman disinilah kuncinya, tahun kemaren yang juga tahun saya lulus hanya dipengaruhi oleh UAN saja, jadi bisa dipastikan tingkat kelulusan pun melambung tinggi. menurut saya itulah yang dicari,ujian itu tujuannya untuk menyaring calon-calon yang dianggap sudah siap untuk kejenjang yang lebih tinggi, bagi yang bvelum siap disiapkan untuk mengikuti ujian susulan.
tak seperti tahun ini, "bau-bau kebohongan publik" sudah jelas tercium, saya tidak menyalahkan siapapun disini karena sejatinya tak ada seorang pun yang ingin melihat murid, anak atau dirinyas enditi tak lulus ujian , benar bukan? .syarat kelulusan yang juga dipengaruhi oleh sekolah memebuat angka kelulusan tahun ini sangat fantastis, terlalu fantastis malah menurut saya. kita lihat dijakarta angka kelulusan mencapai 99,8% tidakkah anda sadar teman ini adalah permainan belaka, bila dibanding tahun lalu yang banyak yang tidak lulus. mari kita berpikir, untuk apa pemerintah repot-repot menyiapkan segala piranti ujian, dari menghabiskan dana yang besar hingga rentan diselewengkan hingga bentuk ujian yang semakin rumit jika pada akhirnya hanya seperti ini? jika pada akhirnya hanya kebohongan yang terjadi, bukan hanya salah satu pihak, bahkan semua elemen pun ramai-ramai melakukan taktik dan berbagai cara untuk menyambut UN tersebut.
bukan saya menolak UAN namun apa yang didapat dari semua ini? bangsa kita nampaknya sudah menjadi tradisi untuk melakukan berbagai kelicikan-kelicikan. yang paling disoroti adalah sekolah,kenapa?karena tadi jelas bahwa sekolah juga dipastikan bermain disini, menurut sumber. "UAS lah yang membuat siswa tertolong.karena UAS dikoreksi oleh pemerintah setempat bukan pemerintah pusat, walaupun nilai unas mereka 4 namun bisa terkatrol dari nilai uas mereka karena kalau raport tidak mungkin" kata sumber yang saya tanyai,
menurut saya segala bentuk eksperimen kelicikan tersebut bersumber pada rasa gengsi bangsa indonesia yang terlampau tinggi, pola pikir dari masyarakat kita yang salah. mereka berpikir bahwa tidak lulus adalah sesuatu yang bisa mematikan mereka, memupuskan segalanya.dan CAP itu tak akan hilang seumur hidup mereka, padahal apa yang salah dari mereka yang belum lulus? itu adalah hal yang sangat amat wajar, malah jika setiap ujian lulus semua, malah tidak lucu kan. inilah yang seharusnya dirubah oleh pemerintah,pola pikir masyarakat yang salah membuat semuanya diangggap halal. kita harapkan bahwa bangsa indonesia ini bisa mengerti bukan hanya mengedapankan gengsi semata, kejujuran saat ini jelas sudah dibuang entah kemana, menurut saya kelulusan tahun ini tak masuk akal, dan sepertinya indonesia terlalau pandai untuk itu mengingat soal yang dulu diujikan ada 5 jenis soal. namun diluar itu semua saya mengucapkan selamat kepada adek-adek,jadilah garuda-garuda muda bangsa yang bisa berbiacar banyak! bukan hanya sekedar numpang hidup di indonesia. bangsa ini terletak dipundak kalian, dipunak kita bersama, jangan kecewakan kepercayaan yang sudah kami sematkan padamu. dan untuk pemerintah khususnya menteri pendidikan, tolong buatlah kebijakan yang benar-benar tegas dan tidak rentan penylewengan
tak seperti tahun ini, "bau-bau kebohongan publik" sudah jelas tercium, saya tidak menyalahkan siapapun disini karena sejatinya tak ada seorang pun yang ingin melihat murid, anak atau dirinyas enditi tak lulus ujian , benar bukan? .syarat kelulusan yang juga dipengaruhi oleh sekolah memebuat angka kelulusan tahun ini sangat fantastis, terlalu fantastis malah menurut saya. kita lihat dijakarta angka kelulusan mencapai 99,8% tidakkah anda sadar teman ini adalah permainan belaka, bila dibanding tahun lalu yang banyak yang tidak lulus. mari kita berpikir, untuk apa pemerintah repot-repot menyiapkan segala piranti ujian, dari menghabiskan dana yang besar hingga rentan diselewengkan hingga bentuk ujian yang semakin rumit jika pada akhirnya hanya seperti ini? jika pada akhirnya hanya kebohongan yang terjadi, bukan hanya salah satu pihak, bahkan semua elemen pun ramai-ramai melakukan taktik dan berbagai cara untuk menyambut UN tersebut.
bukan saya menolak UAN namun apa yang didapat dari semua ini? bangsa kita nampaknya sudah menjadi tradisi untuk melakukan berbagai kelicikan-kelicikan. yang paling disoroti adalah sekolah,kenapa?karena tadi jelas bahwa sekolah juga dipastikan bermain disini, menurut sumber. "UAS lah yang membuat siswa tertolong.karena UAS dikoreksi oleh pemerintah setempat bukan pemerintah pusat, walaupun nilai unas mereka 4 namun bisa terkatrol dari nilai uas mereka karena kalau raport tidak mungkin" kata sumber yang saya tanyai,
menurut saya segala bentuk eksperimen kelicikan tersebut bersumber pada rasa gengsi bangsa indonesia yang terlampau tinggi, pola pikir dari masyarakat kita yang salah. mereka berpikir bahwa tidak lulus adalah sesuatu yang bisa mematikan mereka, memupuskan segalanya.dan CAP itu tak akan hilang seumur hidup mereka, padahal apa yang salah dari mereka yang belum lulus? itu adalah hal yang sangat amat wajar, malah jika setiap ujian lulus semua, malah tidak lucu kan. inilah yang seharusnya dirubah oleh pemerintah,pola pikir masyarakat yang salah membuat semuanya diangggap halal. kita harapkan bahwa bangsa indonesia ini bisa mengerti bukan hanya mengedapankan gengsi semata, kejujuran saat ini jelas sudah dibuang entah kemana, menurut saya kelulusan tahun ini tak masuk akal, dan sepertinya indonesia terlalau pandai untuk itu mengingat soal yang dulu diujikan ada 5 jenis soal. namun diluar itu semua saya mengucapkan selamat kepada adek-adek,jadilah garuda-garuda muda bangsa yang bisa berbiacar banyak! bukan hanya sekedar numpang hidup di indonesia. bangsa ini terletak dipundak kalian, dipunak kita bersama, jangan kecewakan kepercayaan yang sudah kami sematkan padamu. dan untuk pemerintah khususnya menteri pendidikan, tolong buatlah kebijakan yang benar-benar tegas dan tidak rentan penylewengan
Posting Komentar