Yang
namanya Jual beli jabatan kini sudah bukan hal asing lagi dikalangan pemilik
kepentingan kabupaten ini, mereka yang sisa hidupnya digunakan untuk mengabdi
pada jabatan rela melakukan apapun untuk tercapainya tujuan. Mereka ingin
jabatan yang diinginkan berarti mereka harus membeli,dan parahnya lagi mereka
yang punya kuasa untuk itu terus terang dan terbuka dalam menjual. Walau dimata
kita itu adalah cara yang bodoh namun dipikiran mereka ya itulah usaha yang
mereka lakukan dan pembenaran itu mereka yakini,sebelum bicara penjual kita
selami dulu lebih dalam dengan pihak pembeli, dalam hal ini manusia-manusia
yang gila tahta,mereka yang ingin dihormati dan dianggap lebih tinggi kastanya.
Ketidakmampuan untuk mencapai tujuan dengan cara yang sesuai jalur membuat
mereka mencari alternatif untuk pencapaiannya itu,tumpukan uang saat ini
menjadi pijakan paling ampuh untuk menuju manapun tak terkecuali jabatan
impian, walau bisa dipastikan strategi gali lubang tutup lubang akan menjadi
trend,karena besarnya pemulus juga akan berakibat munculnya cara untuk
mengembalikan uang segitu banyaknya.
Mereka-mereka
yang gila jabatan ini sebenarnya tidak akan bertingkah berani kalau penjual
tidak menjajakan dagangan dengan sangat terbuka,mental mental busuk penguasa
menyebabkan orang-orang yang ingin naik jabatan berlomba untuk membeli jatah
kursi itu, dan tentunya dengan banderol yang tidak sedikit.ingin tetap
stay,bayar! Ingin pindah,bayar! ingin menggeser,bayar!.. sadis memang pilihan
yang diberikan, jika aturan ini mau tidak mau ditaati oleh mereka yang aku
bilang bodoh akan ada banyak pihak yang dirugikan,dalam hal ini jelas korban
dari akibat geser menggeser ini yang paling sakit hati,apalagi kalo mereka yang
tidak mau menggunakan uang dan yang memang tidak punya uang. Ironis memang
melihat kenyataan yang ada saat ini, semua berdiri diatas pembenarannya
masing-masing dan atas ego nya masing-masing pula. Pemegang kuasa MEMBODOHI
bawahan dan bawahan sialnya mau DIBODOHI oleh orang bodoh. Semua terlihat bodoh
kalau begini.
Bayangkan
berapa keuntungan penguasa jika semua dijadikan lahan bisnis mereka,
mempermainkan nasib seseorang dan tidak ada lagi teman tidak teman, mereka
hanya berteman dengan uang,bukan pemilik uang. Untuk apa kalian orang-orang tua
ribut untuk masalah jabatan?jika semua akibat menunjuk ke arah keburukan.
Kalian hanya mengejar duniawi semata, menarik kebelakang dari akar masalah ini,
sebenarnya diawali dari ketidaksanggupan SDM memegang tanggung jawab sebagai
apa yang ia pegang sekarang dan jadinya semua dijalankan sesuai kemauannya,
Kalian juga
sudah mulai tua, untuk apa menupuk harta banyak-banyak dan parahnya dari hasil
objekan, ini menyangkut nasb seseorang dan bahkan suatu golongan, aku berharap
kalian mulai menggunakan otak secara bijak. Bukan hanya pikiran takut miskin
dan memanfaatkan kebodohan orang lain.
Posting Komentar